UNICEF sering membeli dan memasok furnitur sekolah dalam jumlah besar, terutama di Afrika dan Asia, tetapi kurangnya proses manajemen yang jelas, desain standar, spesifikasi umum, dan pedoman yang terpusat sering menghambat proses pengadaan
Meubelair sekolah di negara berkembang cenderung dirancang dengan buruk baik secara struktural maupun ergonomis, oleh karena itu kurang cocok untuk tujuan yang dimaksudkan. Proses pengadaan seringkali dapat memberatkan. Di antara masalah dan tantangan yang dilaporkan oleh berbagai kantor unicef dalam hal pengadaan furnitur sekolah, yang paling menonjol adalah: kurangnya spesifikasi, kurangnya desain ramah anak, kesulitan transportasi dan pasokan, mendapatkan furnitur menggunakan bahan dengan kualitas apa adanya dan asal yang sesuai, dan kurangnya daya tahan, tidak awet alias cepat rusak.
Meubelair sekolah adalah bagian penting dari komponen program Pendidikan dan Kelangsungan hidup Anak. Hubungan antara furnitur sekolah yang nyaman dan peningkatan pembelajaran dan perkembangan anak-anak di ruang kelas mengungkapkan bahwa furnitur sekolah ramah anak berkualitas tinggi sangat penting untuk kemampuan anak-anak untuk belajar. Selain itu, proyek ini berupaya mengurangi jejak karbon yang disebabkan oleh impor furniture dari luar negeri, dengan menciptakan desain furniture sekolah yang cocok untuk produksi lokal dan dengan menggunakan bahan yang tersedia secara lokal.
Tujuan dari proyek ini ada dua. Pertama, untuk mengembangkan desain furniture baru dan inovatif yang dibangun secara lokal dengan bahan yang tersedia secara lokal, mudah dirakit, membutuhkan perawatan rendah, dan kuat, tahan lama, dan ramah anak. Kedua, mengembangkan pedoman pengadaan lokal yang mencakup semua aspek perencanaan furniture seperti desain, produksi, pengiriman dan pemeliharaan.
Model desain dan pedoman ini bertujuan untuk mendukung pendidikan UNICEF dan petugas pemasok di lapangan untuk mendapatkan dan memberikan furniture sekolah yang ramah anak, berkualitas, dan berkelanjutan secara global. Model desain dimaksudkan untuk menjadi umum, oleh karena itu dapat disesuaikan dengan kondisi dan atau standar lokal.
Unicef berharap bahwa desain baru bersama dengan pedoman pengadaan akan memungkinkan beberapa hal berikut:
– Pertumbuhan berkelanjutan: Akan ada penggunaan bahan baku yang efisien dalam pengaturan sumber daya rendah yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Selain itu, produksi furnitur lokal juga akan membantu membangun kapasitas lokal produsen dan mengurangi ketergantungan pada impor barang siap pakai. Sementara membanggakan ekonomi lokal, produksi lokal membuat pemeliharaan jauh lebih mudah dan memperpanjang masa pakai furnitur.
– Memfasilitasi pembelajaran dan pengajaran: Penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara perabotan sekolah yang nyaman dan peningkatan pembelajaran dan pengembangan. Demikian pula, metode pengajaran dapat difasilitasi dengan furnitur modular baru yang mudah dipindahkan dan ringan yang dirancang untuk memberi guru akses yang lebih baik ke setiap siswa di kelas.
– Transportasi Lebih Mudah: Perabotan yang dikemas datar dapat dengan mudah diangkut, ditangani, dan dirakit sehingga menghasilkan penghematan biaya transportasi yang sangat besar, emisi karbon yang rendah, dan lebih sedikit insiden kerusakan selama transit.
Proyek ini saat ini sedang dalam tahap peningkatan setelah berhasil mencapai dua tonggak sejarah: penyelesaian desain furniture, dan realisasi pedoman pengadaan lokal untuk kolega UNICEF yang mencakup semua aspek perencanaan furniture.